Minggu, 02 Maret 2014

Review Film : Sanctum (2011)

Sutradara: Alister Grierson | Produser:Ben Browning, Leesa Kahn, Ryan Kavanaugh, Michael Maher, Brett Popplewell, Peter Rawlinson, Aaron Ryder, Andrew Wight | Naskah: John Garvin, Andrew Wight (naskah), Andrew Wight (cerita) | Bintang : Richard Roxburgh, Rhys Wakefield, Alice Parkinson, Daniel Wyllie, Ioan Gruffudd, Christopher Baker, Nicole Downs, Allison Cratchley, Cramer Cain, Andrew Hansen, John Garvin | Musik : David Hirschfelder | Sinematografi: Jules O’Loughlin | Editor: Mark Warner Studio Relativity Media/Wayfare Entertainment | Distributor: Universal Pictures | Durasi : 109 minutes | Negara: Australia | Bahasa: Inggris

Plot Film

Sanctum (2011) adalah salah satu film petualangan yang terinspirasi dari kisah nyata tentang eksplorasi penyelaman gua bawah laut yang mengambil setting di gua Esa’ala, Papua Nugini. Film yang disutradarai sutradara terkenal James Cameron, memukau penonton dengan efek kamera 3d dan thriller cerita dalam filmnya.

Ditulis oleh John Garvin dan Andrew Wight, Sanctum berkisah mengenai perjalanan yang dilakukan pasangan Carl Hurley (Ioan Gruffudd) dan Victoria (Alice Parkinson) ke Papua Nugini untuk menjelajahi situs gua bawah laut bersama Frank McGuire (Richard Roxburgh), seorang penyelam profesional, dan anaknya, Josh (Rhys Wakefield).

Frank telah terlebih dahulu mempersiapkan gua bawah laut tersebut untuk dijelajahi oleh Carl dan Victoria, sehingga ketika jutawan itu datang, Frank akan membawa mereka masuk dalam sebuah petualangan yang tidak akan mereka lupakan seumur hidup mereka.

Malang, alam sepertinya berkehendak lain. Tepat ketika Carl, Victoria dan Josh bergabung bersama Frank dan tim ekspedisinya di gua bawah laut tersebut, salah satu tim, Judes (Allison Cratchley) tewas kehabisan udara karena tabung oksigen miliknya rusak.

Keadaan menjadi memburuk saat hujan besar dan badai melanda daerah tersebut. Hal itu membuat air meluap dan mulai membanjiri gua tersebut. Para tim dan orang-orang yang masih terjebak dan tidak lagi mempunyai jalan keluar selain melanjutkan penyelaman ke dasar gua sambil berharap mampu mencapai pantai. Terdengar seperti sebuah petualangan biasa? Belum ada manusia satupun yang pernah menjelajahi gua bawah laut tersebut.

Saat melakukan penyelaman itulah, satu demi satu terror terjadi. Penuh emosi dan ketegangan ketika bertahan hidup menjadi pilihan terakhir. Kematian pun mengintai setiap saat ketika kesalahan terjadi, dimulai dari tewasnya Luco, kemudian George, Victoria ayahnya Josh dan yang terakhir Frank hingga menyisakan satu orang saja yang selamat.

Review Film

Sanctum memang bukanlah film terbaik yang pernah disutradarai James Cameron seperti film nya yang lain, sebut saja Avatar dan Titanic. Sebagai sebuah film yang mengatasnamakan petualangan bawah laut sebagai tema utama jalan ceritanya,Sanctum sebenarnya tampil cukup menarik. Walau harus menghabiskan sebagian waktunya dalam menghadirkan deretan drama yang terasa kurang esensial sebelum menghadirkan deretan konflik dan adegan dengan intensitas emosional yang cukup hangat.

Tetap saja, naskah cerita harus diakui sebagai bagian kelemahan terbesar Sanctum. Dangkal dan dipenuhi dengan berbagai hal klise yang kadang tidak masuk akal. Pengembangan karakterisasi dan cerita yang dangkal, berpengaruh besar dalam menampilkan permainan acting mereka. Walau diisi dengan beberapa nama aktor dan aktris populer asal Australia, departemen akting Sanctum sama sekali tidak memberikan sebuah kontribusi yang berarti pada kualitas film ini secara keseluruhan.

Plot nya terasa datar dan kurang menegangkan. Kisah mengenai hubungan antara ayah dan anak yang berkembang di tengah-tengah jalan cerita juga terkesan kurang mampu menghasilkan ikatan emosional yang baik kepada para penontonnya.

Namun harus diakui, efek 3D James Cameron benar-benar memukau. Dengan latar belakang tempat yang menggunakan pemandangan alam yang benar-benar nyata, gelap dan cenderung sempit, Sanctum berhasil menghadirkan teror tersendiri yang akan datang dari kemampuan film tersebut untuk mengeluarkan rasa takut penontonnya akan ruang yang gelap dan terbatas.

Kesimpulan : Film ini berhasil dengan sangat baik menampilkan efek visualisasi gua bawah laut dan setting perairan di dalamnya namun sebagai film yang mengambil tema survival, Sanctum gagal dalam membangun ketegangan /thriller point yang seharusnya jadi poin utama film survival.

Rating Film Penulis
Rating Bintang★★★★★
Film Keluarga★★★★★
Nilai Moral★★★★★
Efek Sex/Kekerasan☠☠☠☠
Bahasa☠☠☠☠
Link Download film
Promosikan Link Anda Disini
Promosikan Link Anda Disini
Promosikan Link Anda Disini
Promosikan Link Anda Disini

11 komentar :

  1. test komentar pertama :) Welcome to my blog

    BalasHapus
  2. request, ulasan film2 thailand mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha oke mas, coba sebutin dulu :D, btw saya lagi ndak ada waktu buat nulis, gimana kalo mas yg nulis reviewnya? saya yg desainnya? ntar saya tambahkan jadi kontributor :D

      Hapus
  3. karena saya penyuka kegiatan outdoor, ya saya meilhat film ini keren. :D
    dan memang sih thriller-nya kurang, tapi sudah cukup bikin saya "mules" dengan efek-efeknya, kayak pas matinya Luco sama Victoria.

    satu yang selalu saya ingat dari film ini:
    in Xanadu did Kubla Khan, a stately pleasure dome decree, where Alp the sacred river, run through caverns measureless to man, down to a sunless sea.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bang, setuju, apalagi pas liat jasad si victoria :v btw iya sampe sekarang aq belum ngerti apa maksud sajak itu? apakah itu pengalaman sang ayah nya josh?

      Hapus
    2. lebih ngeri pas sebelum Victoria mati, yang telinganya nyangkut di brake-rack :p
      setau saya itu puisinya Coleridge mas: http://en.wikipedia.org/wiki/Kubla_Khan
      tapi mungkin itu terkenal di kalangan caverns gitu mungkin.

      Hapus
    3. btw bagian itu saya skip pas nntn,gak tega liatnya XD btw kasian ya berakhir tragis, padahal mereka rencananya mau liburan tapi berakhirnya tragis. ooohh puisi tohh :) thanks infonya

      Hapus
    4. wkwk
      itu rencana awal sih ekspedisi mas. jadi itu ekspedisi dibiayai sama Carl. trus dia mau ikutan langsung ke lapangan gituh. :D

      Hapus
    5. hhaaha ya apalah, yg jelas kan hampir2 mirip, kalo liburan tempat2 yang eksotis dan nyaman, kalo ekspedisi agak menegangkan hehe

      Hapus

© 2013 Five Stars Review | powered by Blogger | ❤ Blogazine| Member of Kopizine | Term and Condition | Privacy Policy