Senin, 26 Mei 2014

Review Movie: Amazing Spiderman 2 : Rise Of Electro

Rise of Electro

Sukses dengan film perdananya (Yang meskipun sebelumnya sudah ada film spiderman versi lain), film fiksi yang diangkat dari komik karya Stan Lee dan Steve Ditko ini semakin seru saja. Meskipun dibawah bayang-bayang perbandingan antara tokoh spiderman yang diperankan oleh Tobey Mcguire, Andrew Garfield tampil sedikit berbeda dalam film kedua ini. Film ini semakin seru karena diakhiri dengan kematian sang kekasih spiderman, Gwen Stacy (Emma Stone).

Plot Cerita

Setelah berhasil mengalahkan Si Dokter Kadal pada film pertamanya, kali ini Peter Parker harus menghadapi tiga lawan sekaligus, meskipun mereka datang secara bergiliran. Belum lagi hidupnya dibawah bayang-bayang ayah Gwen yang berpesan untuk menjauhi anaknya setelah dia dibunuh si Kadal.

Dari ketiga musuhnya dalam film ini, musuh utama pada film ini adalah Electro, yang diperankan oleh Jamie Foxx, yang berasal dari seorang Peneliti Oscorp Corporation bernama Max Dillon yang mengalami kecelakaan listrik. Akibatnya, dia berubah menjadi mutan yang mampu mengendalikan listrik.

Awalnya Max sangat mengagumi Spiderman yang selalu menjadi pusat perhatian masyarakat. Namun seketika juga berubah menjadi kebencian yang amat sangat karena dalam hidupnya dia selalu menderita dan diperlakukan tidak adil. Spiderman cukup kewalahan menghadapi Electro hingga akhirnya dia mampu mengalahkan Electro berkat bantuan Gwen Stacy.

Peter Parker pun bertemu kembali dengan sahabat lamanya, Harry Osborn (Danny De Hann) yang pada akhirnya mewarisi 'penyakit' ayahnya yang seorang goblin yang pada akhirnya menjadi musuh dan membuat Gwen terbunuh (meskipun itu adalah kecelakaan saat pertarungan antara spiderman dan Osborn).

Belum bangkit dari keterpurukan, seorang musuh baru muncul lagi dikota. Kota sedang kehilangan sosok Spiderman disaat sesosok robot berbentuk badak muncul mengacau. Spiderman akhirnya muncul kembali untuk menyelamatkan kota Manhattan.

Review

review spiderman 2,electro
Rating Bintang★★★★
Film Keluarga★★★★
Nilai Moral★★★★★
Efek Sex/Kekerasan☠☠☠☠
Bahasa☠☠☠☠

Film yang dirilis Marvel pada tanggal 2 Mei 2014 ini cukup memberikan hiburan keluarga, terutama bagi pencinta Spiderman. Kesan bayang-bayang aktor Tobey McGuire dalam film Spiderman 1 sampai 3 masih membayang-bayangi saya sebagai penonton. Seringkali saya sebagai penonton masih membanding-bandingkan diantara keduanya, semisalnya, Meskipun sama-sama berasal dari gigitan laba-laba, Tobey sang Peter Parker mendapatkan kekuatannya secara natural, sedangkan Andrew Garfield membutuhkan "alat" untuk membuat jaring laba-labanya. Namun disisi lain, Andrew lebih kelihatan cerdas dan tidak seculun Tobey. Emma Stone juga sukses memainkan perannya sebagai Gwen Stacy yang cantik dan baik hati.

Selanjutnya adalah alur cerita dalam film ini mirip dengan alur dalam komik Stan Lee yang asli, bahkan Stan Lee sempat muncul dalam beberapa adegan sebagai warga kota Manhattan, Wow banget lah. Gaya bertarung Spiderman dalam film ini pun cenderung lebih baik dari pada Tobey, tanpa meninggalkan kesan Spiderman yang suka bercanda saat bertarung.

Kelemahan pada film ini jika kita bandingkan dengan film Spiderman sebelumnya ada pada tokoh Green Goblin Harry Osborn. Tidak seperti sekuel perdananya, Kostum Harry sangat tidak bagus dan kalah telak dengan kostum hijau perdananya di film Spiderman 1. Belum lagi pertarungan diantara keduanya sangat dangkal dan seperti dipaksakan untuk bertarung setelah Spiderman menghabisi Electro. Hal yang jadi pusat perhatian selanjutnya adalah kekecawaan penulis atas tokoh Rhyno yang digadang-gadang sebagai mahluk mutan seperti halnya Doctor Lizard. Rhyno muncul sebagai robot dan hmmm, bisa dibilang, kostumnya amat sangat jelek serta efek animasinya masih jauh dari sempurna. Mungkin pada film selanjutnya Rhyno akan diubah kembali oleh Harry Osborn dan Oscorpnya.

But secara overall, film ini bisa menghadirkan nuansa sains fiksi, juga sisi romantis seorang spiderman dan menunjukkan bahwa superhero juga manusia yang punya kehidupan layaknya manusia biasa. Best scene dalam film ini menurut penulis adalah ketika Peter Parker nembak Gwen dengan membuat kata "I LOVE U" di atas jembatan. Wow, it's so romantic. Meski pada akhirnya, Gwen harus kehilangan nyawanya, sedih bro.

2 komentar :

  1. Eh setahu gue, kalau soal masa lalu Spiderman, nah versi Tobey itu lebih mirip asli. Setahu gue nih, di versi kartunnya, nggak ada yang namanya Gwen. Ceweknya Spidey itu yah Mary-Jane. Itulah kenapa gue agak ilfeel sama Spiderman versi Andrew. Hahaha. Maaf, hanya segelintir opini orang yang memiliki pandangan berbeda. =D

    BalasHapus
    Balasan
    1. ahh masa? hemm kata siapa bang? Kata Stan lee itu Gwen itu pacar pertamanya Spiderman sebelum si Mary Jane :P :P

      Hapus

© 2013 Five Stars Review | powered by Blogger | ❤ Blogazine| Member of Kopizine | Term and Condition | Privacy Policy