Minggu, 12 Oktober 2014

Review Movie : MALEFICENT (2014)

Release date : 30 May 2014 (USA) | Language : English | Director : Robert Stromberg | Writers : Linda Woolverton, Charles Perrault | Casts : Angelina Jolie, Elle Fanning,Sharlto Copley, Lesley Manville, Imelda Staunton, Juno Temple, Sam Riley, Brenton Thwaites, Michael Higgins, Jackson Bews, Isobelle Molloy , Hannah New, Kenneth Cranham, Sarah Flind, Ella Purnell | Disney Film

Setelah sukses dengan film animasi Frozen, Disney kembali hadir dengan dunia fantasi dan imajinasinya dengan film Maleficent. Film yang juga mengangkat cerita dari buku dongeng yang juga pernah difilmkan pada tahun 1959, Putri Tidur (sleeping Beauty). Namun kali ini, Disney menampilkan sudut pandang yang berbeda dari sebuah cerita, bukan lah tokoh protagonist yang jadi sorotan utama, tetapi tokoh antagonisnya, seorang penyihir (yang katanya didalam dongeng) jahat, bernama Maleficent.

Sinopsis

Dikisahkan kehidupan seorang peri anak-anak yang tinggal di sebuah hutan rahasia bernama Moors jauh dari kastil kerajaan. Peri yang bernama Maleficent ini hidup bahagia bersama makhluk-makhluk ajaib di hutan tersebut. Walau tidak mempunyai ayah dan ibu, Maleficent tidak pernah kesepian di hutan tersebut. Wajahnya yang rupawan dengan kekuatan sihir yang luar biasa semakin sempurna dengan kebaikan hatinya. Sementara itu sayapnya yang besar semakin memberikan kekuatan tak tertandingi. Sayap ini juga yang menjadi symbol keperkasaannya. Maleficent tumbuh menjadi pelindung bagi Moors dan selalu menjaga kedamaian di sana.

Suatu hari, seorang anak kecil bernama Stefan berusaha masuk ke Moors dan mencuri sebutir berlian. Tindakan tersebut diketahui oleh Maleficent dari penjaga gerbang Moors, hingga akhirnya Ia meminta kembali berlian itu.

Pertemuan ini menjadi awal hubungan persahabatan Stefan dan Maleficent. Hingga saat Maleficent berusia 16 tahun, Stefan memberikannya ciuman yang dinamakan ciuman sejati. Maleficentpun mulai mencintai Stefan dan sejak itu selalu menunggu pria tersebut di Moors. Sementara itu, Stefan dengan segala ambisinya berusaha menjadi penguasa di kerajaan. Ia pun menjadi salah satu pengawal raja Henry.

Saat Maleficent masih menunggu Stefan, Raja Henry merencanakan penyerangan ke Moors untuk merebut harta yang tersimpan di dalamnya. Akhirnya, Terjadilah peperangan Raja Henry dengan Maleficent. Dengan kekuatan sihirnya, Maleficent berhasil melumpuhkan pasukan kerajaan dan melukai Raja Henry. Kemudian Henry membuat suatu perjanjian kepada semua pengawalnya bahwa siapapun yang berhasil membunuh Maleficen, maka Ia berhak menjadi penerusnya.

Ambisi Stefanpun memuncak mendengar hal tersebut. Ia langsung mendatangi Maleficent ke Moors. Dengan berpura-pura baik, Ia berhasil mengelabui Maleficent hingga tertidur dan berniat membunuhnya. Karena tidak tega, Stefan mengambil sayap Maleficent dan mempersembahkannya ke raja Henry. Stefan kemudian diangkat menjadi raja dan menikahi Putri Henry. Kebahagiaan Stefan kontras dengan Maleficent yang menderita kesakitan karena kehilangan sayapnya. Namun tak lama, Maleficent kembali bangkit dan memulihkan kekuatannya walau tanpa sayap besarnya. Kekuatannya pulih, namun Ia bukan lagi Maleficent yang dulu. Kini dendam dan sakit hati menguasai hatinya dan kemurunganpun membayangi Moors.

Dendam Maleficent kian menjadi-jadi ketika istri Stefan melahirkan seorang putri yang bernama Aurora. Di hari pembaptisan Aurora, Maleficent mendatangi kerajaan dan mengutuk bayi tersebut. Seperti naskah aslinya, kutukan yang diberikan Maleficent adalah di usia 16 tahun, Putri Aurora akan tertusuk jarum mesin pemintal dan akan tertidur selamanya. Ia hanya akan terbangun oleh ciuman sejati.

Takut akan kutukan tersebut, Stefan mengungsikan Aurora ke hutan dan dirawat oleh tiga peri kecil yang selanjutnya berubah menjadi tiga wanita desa yang menyamar. Tak hanya itu, Stefan terus mengirimkan prajuritnya untuk menghancurkan Moors, namun selalu gagal. Kehidupan Stefanpun dihantui rasa takut dan paranoid akan kutukan itu. sementara itu, Maleficent selalu mengawasi keseharian Aurora dan tiga peri yang tidak lihai mengurusnya. Keluguan dan kelucuan wajah Aurora berhasil mengubah dendam Maleficent secara perlahan.Bahkan penyihir yang sakit hati ini selalu melindungi Aurora dari kejauhan, dan menghadirkan kelucuan saat ‘menjahili’ ketiga peri yang mengasuh Aurora.

Aurorapun tumbuh remaja dan pada akhirnya bertemu secara langsung dengan Maleficent. Gadis yang diperankan oleh Elle Fanning ini bertransformasi menjadi gadis cantik dan tulus tak berbeda dengan Maleficent remaja. Maleficent melihat kesamaan dirinya dengan gadis itu dan semakin menyayanginya. Dendam itupun telah sirna dan Maleficent berusaha menarik kembali kutukan yang diberikannya, namun tidak bisa. Sementara itu, Aurora semakin akrab dengan Maleficent yang disebutnya sebagai Ibu pelindung. Dan semakin sering berkunjung ke Moors yang tidak terlalu jauh dari pondoknya.

Sehari sebelum ulang tahun yang ke-16 Aurora akhirnya mengetahui asal-usulnya dan kutukan tersebut dari tiga peri pengasuhnya. Setelah mengetahui Maleficent yang mengutuknya, Aurora beralih membenci Maleficent. Aurorapun pergi meninggalkan pondoknya menuju kastil raja. Melihat putrinya yang datang, Stefan langsung mengurung Aurora sebagai wanti-wanti akan kutukan itu.

Sementara itu, Maleficent mencari seorang pria yang bernama pangeran Philip yang sebelumnya pernah bertemu dengan Aurora. Walau tak percaya dengan adanya Ciuman sejati, Maleficent berusaha menyelamatkan Aurora melalui Philip (ini tidak ada di naskah asli). Sesampainya di istana, Philip mencium Putri Aurora. Namun sayangnya kutukan itu tidak pudar, Putri Aurora tetap tertidur tak berdaya. Putus asa, Maleficentpun menyesali perbuatannya yang kejam. Sambil mengucapkan selamat tinggal, Ia mencium kening Aurora. Dan keajaibanpun terjadi, Aurora tersadar dan kutukan itupun berakhir.

Kemudian, Aurora memutuskan untuk kembali ke Moors bersama Maleficent. Namun dihadang oleh Stefan dan pasukannya yang kemudian menjebak Maleficent. Pertarunganpun terjadi antara Stefan dan Maleficent bersama pengawalnya Diaval diperankan oleh Sam Riley. Maleficent kewalahan dan hampir dikalahkan oleh Stefan. Beruntungnya, Aurora tak sengaja menemukan sayap Maleficent yang dipajang di kamar ayahnya. Penasaran Ia membukanya dan akhirnya sayap itu hidup kembali dan menuju pemiliknya, Maleficent. Dengan kembalinya sayap tersebut, kekuatan Maleficent kembali sempurna. Dengan kepakan sayapnya ia berhasil menaklukkan Stefan dan pasukannya. Kematian Stefan menjadikan Aurora sebagai penerus tahta. Bersama Maleficent, Istana dan Moorspun bersatu di bawah kekuasaan Ratu Aurora.

REVIEW

Magnificent, itu hal pertama yang terlontar setelah menonton film yang berdurasi hamper 2 jam ini. Angelina Jolie mampu memukau saya sebagai penonton dengan akting nya yang luar biasa. Meski ini pertama kali Jolie menjadi salah satu tokoh antagonis dalam film, aktris cantik yang pernah membintangi banyak film ini, sebut saja Tomb Raiders, The Tourist, Mr. and Mrs, Smith dsb tidak membuat Jolie canggung, bahkan aktingnya sangat luar biasa.

Kepiawaian Robert Stromberg membuat cerita Maleficent diluar dugaan banyak orang. Tokoh-tokoh utama yang biasa diangkat oleh Disney dan menjadi judul filmnya biasanya adalah tokoh protagonist yang kemudian dicintai oleh penonton yang membuat semuanya menjadi ikonik dan dikenang sepanjang masa. Sementara tokoh antagonis yang biasanya adalah penyihir jahat hanya akan dikenal sebagai penyihir saja, penonton mungkin tidak ingat siapa nama dari penyihir tersebut atau bahkan mungkin tak ingin tahu.

Namun kali ini Disney tampaknya ingin menampilkan suatu pesan moral. Bahwa orang jahat sekalipun masih tersisa kebaikan didalam dirinya. Kejahatan itu bukan tanpa sebab, dan Maleficent menjadi jahat karena dendamnya kepada Stefan yang telah mengkhianati kepercayaannya dan merenggut sayapnya demi kekuasaan.Tokoh Penyihir yang biasanya dibenci dan paling ditakuti oleh anak-anak, menjadi berbeda setelah menyaksikan Maleficent. Dan Angelina Jolie sukses menggambarkan sosok penyihir anggun dan cantik serta baik hati mungkin akan mematahkan hal tersebut.

Kualitas grafis dalam film terasa begitu hidup dan nyata seperti yang tergambar di Moors. Aksi Jolie terbang mengibarkan sayapnya dan menerjang angin melewati awan-awan indah semakin memanjakan penonton. Aksi sihirnya membuat perubahan pohon-pohon di Moors menjadi ular besar dan prajurit-prajurit juga seakan menunjukkan kualitas grafis yang ditampilkan. Sihir Jolie yang mengubah gagak (Diaval) menjadi beberapa wujud seperti manusia, kuda, hingga naga ganas) juga berhasil ditampilkan sempurna dan tampak nyata. Last, Film ini sangat direkomendasikan untuk mengisi hari libur anda bersama keluarga.

Rating Bintang★★★★★
Film Keluarga★★★★
Nilai Moral★★★★
Efek Sex/Kekerasan☠☠☠☠☠
Bahasa☠☠☠☠☠

2 komentar :

  1. Gw suka tuh peri justru pas masih kecilnya, cute bingitt,, wkwk.. pas udah gede tuiirrr... Ini nih film yang ngajarin kita kalau dendam itu gak baik, haha,, intinya nih film gara-gara sakit hati doang sebenernya. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha ya bener pas masih kecilnya tuh si peri ama aurora imut banget jadi pengen nyubit #ehh, iya dendam itu gak baik, bisa ngubah orang sebaik apapun jadi jahat, so jadi ikhlaskan aja ya :p kalo pacar lu diambil orang hahahaha #OOT

      Hapus

© 2013 Five Stars Review | powered by Blogger | ❤ Blogazine| Member of Kopizine | Term and Condition | Privacy Policy